Peralatan Pekerjaan Kayu

| Selasa, 15 November 2011

 A.  Peralatan Pekerjaan Kayu

Peralatan pekerjaan kayu dikelompokkan sebagai berikut :
1.     Peralatan untuk menggambar
2.     Peralatan pengukur
3.     Peralatan untuk pengerjaan
4.     Peralatan pemutar
5.     Peralatan penjepit
6.     Peralatan finishing

                Peralatan tangan yang sering digunakan pada pekerjaan kayu :
1.     Alat Tulis
Untuk memberikan tanda pada kayu [misal, spidol dll].

2.     Meteran
Untuk mengukur panjang, lebar dan tinggi pada benda digunakan alat ukur meteran [mistar baja dan rol meter] dalam sklaa cm/inchi.

3.     Siku-siku
Untuk memeriksa kesikuan, kerataan, atau membuat sudut 45 derajat dan 90 derajat.

4.     Gergaji
Terbagi menjadi dua yaitu gergaji pemotong dan gergaji pembelah. Gergaji pemotong digunakan untuk memotong kayu dengan arah menggergaji tegak lurus arah serat kayu. Sedangkan gergaji pembelah untuk membelah kayu dengan arah menggergaji searah dengan arah serat kayu. Jenis lain yaitu gergaji gerek dan punggung.

5.     Ketam tangan
Sebuah alat untuk mengiris kayu/ untuk meratakan dan meluruskan serta menghaluskan permukaan kayu. Macam-macam ketam yang sering digunakan :
a.     Ketam dari kayu
b.     Ketam dari besi
c.      Mesin ketam
Jenis ketam berdasarkan fungsi yaitu ketam blok (metal blok plane ), ketam kasar (metal jack plane), ketam penghalus (metal smooth plane).

6.     Pahat kayu
Sebuah alat untuk melubang. Pemahatan dilakukan dengan menggunkana palu kayu/besi. Jenis pahat yang sering digunakan adalah pahat lubang dan tusuk. Pahat lubang dengan cara memukul tangkai pahat, oleh karena itu bagian ujung tangkai diperkuat dengan ring/cincin besi agar tidak mudah retak/pecah.
     Pahat tusuk untuk menghaluskan dan merapikan hasil pahatan.

7.     Bor tangan
Bor/penggerek berfungsi untuk membuat lubang bulat pada benda. Dilengkapi dengan tangkai pemutar/engkol yang berfungsi menggerakkan mata bor. Jenis bor lain yaitu bor tangan listrik dan mesin bor.

8.     Perusut
Suatu alat bantu untuk melukis garis sejajar terhadap sisi bidang kayu memanjang yang sudah diketam. Seperti membuat garis untuk sponing, membuat dua garis untuk lubang yang akan di pahat.
  
B.     Finishing kayu
Tahap pekerjaan akhir yang sangat penting dan menentukan penampilan hasil kerja. Dengan memilih bahan finishing yang tepat serta pekerjaan yang benar akan menghasilkan barang/produk yang bernilai tambah. Pekerjaan ini dapat dilakukan dengan pemebrian lapisan penutup pada kayu dengan menggunkana bahan cat/vernis pada kayu.

            Tujuan dan fungsi pengecatan :
a.     Untuk memberi warna yang indah dan menarik
b.     Melindungi dan menjaga agar benda yang dicat tidak mengalami proses pelapukan/ menjadi rusak
C.      Melindungi kayu dari pengaruh cuaca 

Syarat-syarat cat dalam penggunaannya :
a. cat harus dapat kering dalam waktu max. 30 jam
b. pengecatan harus menghasilkan lapisan yang lengket, rata, kenyal, melekat dengan baik, tidak menyerap debu, dan harus melekat dan menutup dengan benda yang dicat.

Benda kerja yang di-finishing sebaiknya dihaluskan terlebih dahulu dengan kertas amplas yang kasar kemudian dengan amplas halus. tutup pori-pori kayu dengan dempul dan amplas kembali hingga rata. langkah berikutnya tinggal memilih bahan finishing cat/vernis yang akan digunakan sesuai keinginan dengan cara dikuaskan. untuk cat dan vernis sebaiknya encerdan apabila kental tambahkan minyak pengencer cat. hal ini untuk memudahka dalam penguasaan.
Cara lain dengan penyemprotan. alat yang digunakan untuk penyemprotan adalah spray gun dan compressor. spray gun digunakan untuk tempat campuran cat, plitur / vernis yang dicampur dengan bahan pengencer dengan perbandingan tertentu. saat penyemprotan spray gun diberi tekanan dari compressor yang tekanan udaranya dapat diatur. 

Beberapa tips untuk memperoleh hasil pengecatan yang baik : 
  1.    persipaan permukaan, bersihkan permukaan yang akan dicat agar bebas dari air, minyak, karat, debu dan kotoran lain. tahap ini adalah salah satu faktor yang sangat menetukan kualitas pengecatan.
  2.    pilih sistem/jenis cat yang sesuai. perhatikan lingkungan sekitar, lalu pilih cat yang memenuhi syarat. bila benda akan terkena sinar matahari/hujan langsung, maka cat harus tahan cuaca. jika benda dalam daerah lembab tinggi, lingkungan asam / terkena bahan kimia rumah tangga, maka cat harus tahan bahan kimia.
  3.    pilih metode aplikasi yang sesuai. metode roller cocok untuk bidang datar yang lebar. metode semprot/spray cocok untuk bidang lebar dan benda yang lebih kompleks. metode kuas cocok untuk benda-benda kecil dan bidang berdiameter kecil.
  4.    perhatikan tahap yang dianjurkan oleh produsen cat. tahap aplikasi sangat berpengaruh pada keberhasilan pengecatan. alat yang digunakan hendaklah mengikuti ketentuan yang direkomendasikan oleh produsen cat.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2010 Dhewi Anggraini Blogger Template by Dzignine